Kehadiran
Fadhil dalam kehidupan keluarga kami adalah kado terindah yang pernah saya
terima, meski jaraknya nyaris berdekatan dengan kakak cantiknya, Fayruz. Lelaki
kecil yang lahir secara normal dengan berat 3850 gram dan panjang 51cm itu kini
genap berusia 2 tahun. Kegemarannya terhadap musik sudah terlihat sejak bayi.
Bila mendengarkan musik Fadhil segera menggoyangkan kedua pergelangan
tangannya, seakan hendak menari.
Fadhil sering
bersenandung sendiri. Saya kemudian
berinisiatif memperdengarkan musik saat menemaninya bermain atau ketika tidur. Hasilnya, setiap ada bunyi-bunyian Fadhil cepat sekali meresponnya. Sampai-sampai suara angkot yang melintas di depan rumah saja disambutnya dengan goyangan tangan dan tubuhnya, menari mengikuti irama deru mesin angkot.
berinisiatif memperdengarkan musik saat menemaninya bermain atau ketika tidur. Hasilnya, setiap ada bunyi-bunyian Fadhil cepat sekali meresponnya. Sampai-sampai suara angkot yang melintas di depan rumah saja disambutnya dengan goyangan tangan dan tubuhnya, menari mengikuti irama deru mesin angkot.
Kami pernah
tertawa geli menyaksikan Fadhil yang mengangguk-anggukkan kepala sambil
menggoyangkan pinggul, menari saat mendengar ayahnya menggergaji
kayu. Entah bagaimana Fadhil begitu menikmati suara gesekan gergaji dengan kayu, menyulapnya menjadi musik. Padahal menurut saya, suara itu sangat berisik.
Saya kemudian memanfaatnya suara dan bunyi untuk memperkenalkan benda-benda di sekitarnya. Ketika suara sirine ambulan terdengar, saya segera mengajaknya melihat mobil ambulan sambil memperkenalkan padanya. Demikian pula saat mobil atau motor pengawal polisi yang memiliki suara sirinenya yang khas untuk memperkenalkan mobil polisi, atau deru suara pesawat terbang untuk memperkenalkan pesawat terbang.
Fadhil juga lebih cepat menyebutkan nama-nama binatang ketika mendengar suaranya, misalnya ketika mendengar kokok ayam jago, suara cecak, suara kucing dan kambing. Dan itu lebih menyenangkan baginya.
Saya kemudian memanfaatnya suara dan bunyi untuk memperkenalkan benda-benda di sekitarnya. Ketika suara sirine ambulan terdengar, saya segera mengajaknya melihat mobil ambulan sambil memperkenalkan padanya. Demikian pula saat mobil atau motor pengawal polisi yang memiliki suara sirinenya yang khas untuk memperkenalkan mobil polisi, atau deru suara pesawat terbang untuk memperkenalkan pesawat terbang.
Fadhil juga lebih cepat menyebutkan nama-nama binatang ketika mendengar suaranya, misalnya ketika mendengar kokok ayam jago, suara cecak, suara kucing dan kambing. Dan itu lebih menyenangkan baginya.
Musik odong-odong membuat Fadhil 'ketagihan' menaikinya |
Kreatifitas tinggi diperlukan untuk melayani anak dengan gaya belajar kinestetik seperti Fadhil. Saya tidak hanya bercerita dan menjelaskan saja, tapi juga memanfaatkan alam, atau menyediakan area bermain yang aman untuk menumbuhkan minat meneliti dan mencoba.
Fadhil memukulkan gapu untuk mengetahui bunyi yang dihasilkan |
Mengenal bagian-bagian rumah dari mainan miniatur rumah |
Dari sini kecerdasan intrapersonalnya mulai terasah. Ketika Fadhil sedih, air matanya mudah menetes. Ketika dia marah Fadhil agak susah dibujuk, dan ketika senang, gelak tawa riangnya terdengar begitu bahagia. Bila mendengar suara teriakan yang membuatnya tidak nyaman, Fadhil akan berteriak dan berkata 'diam!', membuat kami tersenyum mendengarnya dan segera mengecilkan volume suara kami bila mengobrol.
Bersamaan dengan itu, kecerdasan interpersonal yaitu memahami kondisi emosi orang lain pun terbentuk. Fadhil sangat ramah dan berani menyapa orang yang baru dilihatnya. Jika saya menunjukkan ekspresi tidak senang atau ekspresi marah, Fadhil segera mendekat membawakan sesuatu seolah-olah ingin menghibur saya.
Ketika mengetahui neneknya sakit, Fadhil segera datang membawakan obat dan air minum untuk neneknya. Rasa empatinya kepada orang lain mulai tumbuh. Sepertinya Fadhil tahu bagaimana merebut perhatian orang.
Sebisa mungkin saya berusaha lebih serius bermain-main dengan Fadhil, membawanya ke kebun untuk mengamati berbagai tanaman dan bintang yang kami temui. Saya terus memberikan pujian dan semangat sebagai dorongan positif agar Fadhil semakin berani memaksimalkan seluruh indranya untuk mengamati setiap benda, binatang atau tanaman yang ditemuinya.
Setiap pagi saya mengajaknya jalan kaki keliling gang dan bergantungan di taman bermain untuk melatih fisiknya. Saya mengurangi kebiasaan nonton film kartun dan bermain game. Sering saya biarkan anak-anak menggunakan tangan dan kakinya untuk merangkak, memanjat, melompat dan berlari. Mereka bermain dengan riang dan belajar dengan cara mencoba-coba hal baru. Tentu saja harus diawasi dan didampingi dengan ketat, namun bukan berarti dibatasi lo.
Bergantungan untuk meregangkan otot sangat disukainya |
Berjalan di papan titian untuk melatih keseimbangan |
Memilih buah, 'Apel merah atau apel hijau ya?' |
Sambil memilih buah, Fadhil belajar mengenal warna |
Fadhil juga suka minum susu. Saya harus pandai memilih susu pertumbuhan yang dapat menyempurnakan asupan nutrisi untuk menunjang tumbuh kembang anak, serta membantu meningkatkan pertumbuhan otak.
Untungnya saya menemukan semua nutrisi penting otak tersebut pada susu pertumbuhan Enfagrow A+ untuk tumbuh kembang anak yang dilengkapi dengan kolin, vitamin C dan E.
Memilih susu |
Fadhil memastikan susunya masuk keranjang belanja |
Apalagi Mead Johnson sebagai perusahaan internasional industri nutrisi bayi dan anak-anak yang mengeluarkan produk susu Enfagrow®, secara konsisten melakukan penelitian dalam hal nutrisi anak dan tahap awal perkembangan dan pertumbuhan otak, membuat saya kian mantap. Sebagai ibu, saya telah berusaha sebaik mungkin untuk mendampingi dan memberikan nutrisi yang tepat bagi tumbuh kembang anak.
Bermain bersama Fadhil adalah hal yang menyenangkan |
Sumber bacaan; http://meadjohnson.co.id/our-brands/enfa/enfagrow-a
Fadhil bikin gemes deh...
BalasHapusmakasih mbak Arin sudah berkenan mampir
BalasHapus