Tak terasa, hanya dalam hitungan jam, kita akan meninggalkan 2016.
Sejenak menengok ke belakang, sebuah duka tertoreh di tahun 2016. Di hari ke 25
bulan Januari, saya kehilangan ibunda tercinta. Kesedihan mendalam mengguncang saya
yang saat itu sedang hamil enam bulan.
Mei 2016, anggota keluarga kami bertambah. Bayi laki-laki bernama
Ahmad Fatih Al-Fawwaz mengobati rasa kehilangan saya. Selanjutnya, kehidupan
seakan berwarna lagi. Hari-hari berputar cepat. Mengurusi dua anak dan seorang
bayi sangat menguras tenaga dan air mata. Untungnya suami selalu siaga, siap
membantu kapan saja. Maklum, kami tak memiliki asisten rumah tangga.
Meski masih terjebak dalam urusan domesik yang nggak jauh-jauh
dari anak dan rumah, saya pun punya keinginan yang kuat untuk tahun 2017 kelak.
Dengan menuliskannya di sini, saya berharap keinginan tersebut bisa terwujud.