Jumat, 11 Januari 2013

Dukung Hebatnya Anak Dengan Mengenali Bakatnya Sejak Dini

Kehadiran Fadhil dalam kehidupan keluarga kami adalah kado terindah yang pernah saya terima, meski jaraknya nyaris berdekatan dengan kakak cantiknya, Fayruz. Lelaki kecil yang lahir secara normal dengan berat 3850 gram dan panjang 51cm itu kini genap berusia 2 tahun. Kegemarannya terhadap musik sudah terlihat sejak bayi. Bila mendengarkan musik Fadhil segera menggoyangkan kedua pergelangan tangannya, seakan hendak menari.

Fadhil sering bersenandung sendiri. Saya kemudian
berinisiatif memperdengarkan musik saat menemaninya bermain atau ketika tidur. Hasilnya, setiap ada bunyi-bunyian Fadhil cepat sekali meresponnya. Sampai-sampai suara angkot yang melintas di depan rumah saja disambutnya dengan goyangan tangan dan tubuhnya, menari mengikuti irama deru mesin angkot.

Kami pernah tertawa geli menyaksikan Fadhil yang mengangguk-anggukkan kepala sambil menggoyangkan pinggul, menari saat mendengar ayahnya menggergaji kayu. Entah bagaimana Fadhil begitu menikmati suara gesekan gergaji dengan kayu, menyulapnya menjadi musik. Padahal menurut saya, suara itu sangat berisik. 

Saya kemudian memanfaatnya suara dan bunyi untuk memperkenalkan benda-benda di sekitarnya. Ketika suara sirine ambulan terdengar, saya segera mengajaknya melihat mobil ambulan sambil memperkenalkan padanya. Demikian pula saat mobil atau motor pengawal polisi yang memiliki suara sirinenya yang khas untuk memperkenalkan mobil polisi, atau deru suara pesawat terbang untuk memperkenalkan pesawat terbang.

Fadhil juga lebih cepat menyebutkan nama-nama binatang ketika mendengar suaranya, misalnya ketika mendengar kokok ayam jago, suara cecak, suara kucing dan kambing. Dan itu lebih menyenangkan baginya.


Musik odong-odong membuat Fadhil 'ketagihan' menaikinya
Bila saya amati, Fadhil memiliki kecerdasan musikal, berbeda dengan kakaknya. Seingat saya, Fayruz tidak demikian ketika seusia Fadhil. Padahal  Fayruz anak perempuan, harusnya memiliki perasaan lebih halus. Cara belajar Fadhil pun cenderung kinestetik, banyak bergerak dan harus selalu disentuh bila ingin meminta perhatiannya. Fadhil lebih sering saya libatkan untuk merasakan sesuatu langsung, menyentuh benda, mencoba dan melakukan segala hal.

Kreatifitas tinggi diperlukan untuk melayani anak dengan gaya belajar kinestetik seperti Fadhil. Saya tidak hanya bercerita dan menjelaskan saja, tapi juga memanfaatkan alam, atau menyediakan area bermain yang aman untuk menumbuhkan minat meneliti dan mencoba.


Fadhil memukulkan gapu untuk mengetahui bunyi yang dihasilkan 
Mengenal bagian-bagian rumah dari mainan miniatur rumah

Fadhil tumbuh sebagai Batita yang perasa. Sepertinya dia sangat memahami dirinya, terkadang dia ingin sendirian hal ini ditunjukkan melalui sikapnya yang meminta saya untuk meninggalkannya. Diam-diam saya mengintipnya, ternyata dia asyik bermain peran dengan mengobrol bersama mainannya. Atau ketika buang air besar, Fadhil tidak mau diganggu. Bila selesai dia akan memanggil saya untuk membersikannya. 

Dari sini kecerdasan intrapersonalnya mulai terasah. Ketika Fadhil sedih, air matanya mudah menetes. Ketika dia marah Fadhil agak susah dibujuk, dan ketika senang, gelak tawa riangnya terdengar begitu bahagia. Bila mendengar suara teriakan yang membuatnya tidak nyaman, Fadhil akan berteriak dan berkata 'diam!', membuat kami tersenyum mendengarnya dan segera mengecilkan volume suara kami bila mengobrol.

Bersamaan dengan itu, kecerdasan interpersonal yaitu memahami kondisi emosi orang lain pun terbentuk. Fadhil sangat ramah dan berani menyapa orang yang baru dilihatnya. Jika saya menunjukkan ekspresi tidak senang atau ekspresi marah, Fadhil segera mendekat membawakan sesuatu seolah-olah ingin menghibur saya. 

Ketika mengetahui neneknya sakit, Fadhil segera datang membawakan obat dan air minum untuk neneknya. Rasa empatinya kepada orang lain mulai tumbuh. Sepertinya Fadhil tahu bagaimana merebut perhatian orang.

Sebisa mungkin saya berusaha lebih serius bermain-main dengan Fadhil, membawanya ke kebun untuk mengamati berbagai tanaman dan bintang yang kami temui. Saya terus memberikan pujian dan semangat sebagai dorongan positif agar Fadhil semakin berani memaksimalkan seluruh indranya untuk mengamati setiap benda, binatang atau tanaman yang ditemuinya.

Setiap pagi saya mengajaknya jalan kaki keliling gang dan bergantungan di taman bermain untuk melatih fisiknya. Saya mengurangi kebiasaan nonton film kartun dan bermain game. Sering saya biarkan anak-anak menggunakan tangan dan kakinya untuk merangkak, memanjat, melompat dan berlari. Mereka bermain dengan riang dan belajar dengan cara mencoba-coba hal baru. Tentu saja harus diawasi dan didampingi dengan ketat, namun bukan berarti dibatasi lo.
Bergantungan untuk meregangkan otot sangat disukainya 


Berjalan di papan titian untuk melatih keseimbangan
Selain stimulasi yang baik untuk mengasah perkembangan berfikirnya, diperlukan juga asupan nutrisi tepat untuk mengoptimalkan pertumbuhan otaknya. Saya selalu membiasakan Fadhil makan nasi, lauk, sayur dan buah, karena kandungan gizi dan nutrisi alami di dalamnya sangat baik untuk menunjang pertumbuhan otak di usia emasnya kini. 


Memilih buah, 'Apel merah atau apel hijau ya?'
Sambil memilih buah, Fadhil belajar mengenal warna
Fadhil suka makan buah tapi susah makan sayur, kecuali wortel dan kentang yang empuk saat di sayur sop. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dari sayuran hijau, Saya mengakali dengan memberikan kuah sayur bening atau kuah tumis kangkung pada menu makanannya.

Fadhil juga suka minum susu. Saya harus pandai memilih susu pertumbuhan yang dapat menyempurnakan asupan nutrisi untuk menunjang tumbuh kembang anak, serta membantu meningkatkan pertumbuhan otak.

Untungnya saya  menemukan semua nutrisi penting otak tersebut pada susu pertumbuhan Enfagrow A+ untuk tumbuh kembang anak yang dilengkapi dengan kolin, vitamin C dan E. 


Memilih susu

Fadhil memastikan susunya masuk keranjang belanja
Selain itu, kandungan prebiotik FOS dan GOS di dalamnya berfungsi menjaga kesehatan pencernaan Fadhil. DHA, ARA dan asam lemak esensial dalam Enfagrow A+ dapat memperkuat keutuhan sel otak, menjamin komunikasi antar sel-sel otak secara efektif sehingga dapat membangun daya ingat, daya tangkap atau konsentrasi si kecil untuk menyelesaikan masalah.

Apalagi Mead Johnson sebagai perusahaan internasional industri nutrisi bayi dan anak-anak yang mengeluarkan produk susu Enfagrow®, secara konsisten melakukan penelitian dalam hal nutrisi anak dan tahap awal perkembangan dan pertumbuhan otak, membuat saya kian mantap. Sebagai ibu, saya telah berusaha sebaik mungkin untuk mendampingi dan memberikan nutrisi yang tepat bagi tumbuh kembang anak.

Bermain bersama Fadhil adalah hal yang menyenangkan
Meski lelah mengurus rumah dan mendampingi Fadhil yang selalu aktif bermain, namun saya bahagia bila melihat keceriaan dan kecerdasannya yang mulai tampak sejak dini. Senyum anak-anak bagaikan obat penawar lelah yang mujarab. Bersama Enfagrow, bunda persembahkan kasih dan doa untuk masa depan gemilang penuh dengan kesusksesan dan keberkahan. Bunda sayang Fadhil.


***

Tulisan ini diikutsertakan dalam Mead Johnson Blog Competition
Sumber bacaan; http://meadjohnson.co.id/our-brands/enfa/enfagrow-a 

2 komentar: