Jumat, 30 Desember 2016

Umroh untuk Ibu

Tak terasa, hanya dalam hitungan jam, kita akan meninggalkan 2016. Sejenak menengok ke belakang, sebuah duka tertoreh di tahun 2016. Di hari ke 25 bulan Januari, saya kehilangan ibunda tercinta. Kesedihan mendalam mengguncang saya yang saat itu sedang hamil enam bulan.

Mei 2016, anggota keluarga kami bertambah. Bayi laki-laki bernama Ahmad Fatih Al-Fawwaz mengobati rasa kehilangan saya. Selanjutnya, kehidupan seakan berwarna lagi. Hari-hari berputar cepat. Mengurusi dua anak dan seorang bayi sangat menguras tenaga dan air mata. Untungnya suami selalu siaga, siap membantu kapan saja. Maklum, kami tak memiliki asisten rumah tangga.

Meski masih terjebak dalam urusan domesik yang nggak jauh-jauh dari anak dan rumah, saya pun punya keinginan yang kuat untuk tahun 2017 kelak. Dengan menuliskannya di sini, saya berharap keinginan tersebut bisa terwujud.