Selasa, 26 Maret 2013

Demam Karena Sariawan

Suatu hari ketika putri sulungku berusia sembilan bulan, ia mengalami kenaikan suhu badan yang cukup tinggi dan rewel. Aku menjadi sangat panik, namun ibu menenangkanku. Ibu menyarankan agar menurunkan panas tubuhnya dengan cara tradisional, akupun menurut saja. Tubuh Fayruz kemudian dilumuri minyak kelapa yang dicampur dengan irisan bawang merah sambil diurut lembut.

Ibu juga menyarankan agar mengompres cucu kesayangannya itu dengan air hangat dan memakaikan baju serta selimut tipis agar aliran udara berjalan baik sehingga panas tubuh segera keluar. Semua kulakukan demi
kesembuhan buah hati tercinta yang baru dititipkan padaku setelah empat tahun perkawinanku.

Namun demamnya tak kunjung reda, bahkan ia menjadi sangat rewel dan tidak mau makan. Aku semakin panik saat melihat air kencingnya berwarna keruh atau lebih gelap dari pada biasanya dan jumlahnya sedikit. Khawatir ia mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan, aku pun memberikan air minum dalam gelas dengan sedotan dan sesering mungkin menyusukan ASI padanya. Lagi-lagi ia menolak, bahkan suhu tubuhnya semakin naik dan Fayruz menjadi sangat rewel.

Keesokan harinya aku membawa Fayruz ke praktek dokter umum terdekat, segera kuminumkan obat yang diberikan padanya. Belum lama setelah menelannya, obat-obatan itu kemudian dimuntahkan kembali. Aku menjadi kian panik, wajah putriku memerah, tangisnya tak kunjung reda. Akupun membawanya ke rumah sakit swasta dan meminta dokter memberikan infus, mengingat sudah dua hari ia tak mau makan dan susah minum.

Akhirnya putriku dirawat inap selama beberapa hari. Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan barulah diketahui ternyata Fayruz menderita sariawan di pangkal tenggorokan dan langit-langit mulutnya. Hal itu yang membuatnya tidak mau makan dan minum, bahkan susah mengisap ASI. Selain menggunakan selang infus, obat-obatan yang dikonsumsinya saat itu adalah paracetamol dan antibiotik.


Ini adalah pengalaman berharga buatku. Agar tidak kecolongan lagi, aku selalu menyediakan paracetamol dalam kotak obat keluarga. Apalagi sekarang ada Panadol untuk anak yang bekerja cepat, aman, sesuai dengan dosis yang dianjurkan dan meredakan semua jenis demam. Praktis, mudah dan lebih jelas khasiatnya. 

Begitu anak demam, aku segera memberinya Panadol untuk anak sebagai pertolongan pertama sembari memeriksa seluruh anggota tubuhnya dengan teliti guna menemukan sumber penyakit. Dan apabila dalam tiga hari panas tak kunjung reda, barulah aku memeriksakannya ke dokter spesialis.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar